Recent Posts

Kamis, Oktober 06, 2011

Ku kenalkan padamu tentang Hujan

Hari ini kau terbangun begitu cepat, bahkan azan subuh pun belum berkumandang. Itu karena rasa tak nyaman di tenggorokanmu, ada banyak lendir yang mengganggu pernafasanmu. tak tega rasanya melihat perjuanganmu untuk menelannya agar kau bebas bernafas tanpa ada yang menyumbat.

Aku bingung, tak tau harus melalukan apa selain menggendong dan mengelus-elus punggungmu untuk membuatmu sedikit nyaman. bersyukurlah nak, masih ada nenekmu yang banyak pengalaman dalam merawat anak. dia meraihmu dari gendonganku dan mulai mengoleskan minyak telon dan minyak gosok di dadamu. diapun mengoleskannya di punggungmu sambil memijat-mijatnya sampai akhirnya kau terlihat mengeluarkan lendir itu lewat hidung. tak ada keraguan lagi padaku untuk segera mengihisapnya,  sampai akhirnya lendir yang lebih banyak kau keluarkan lewat mulut dan nenekmu yang menghisapnya agar tak ada lagi yang tertinggal di tenggorakanmu. Sungguh tak tega mendengar tangisanmu nak, satu hal yang aku takutkan saat kau mulai menangis karena sakit.

Sesaat kemuadian, kau terlihat nyaman dalam dekapan nenekmu. matamu mulai menerawang dan genggaman erat di baju nenekmu perlahan mulai terlepas. ngantuk mulai menghampirimu dan kau pun terlihat tertidur pulas dalam dekapan nenekmu. lega rasanya melihatmu kembali tertidur pulas.

Pagi ini di sambut dengan hujan yang lumayan deras. kau pun terbangun karena sudah waktunya minum susu.

kita memulai pagi ini dengan berkenalan dengan hujan, aku membawamu menikmati pagi diteras rumah sambil memandangi hujan. inilah hujan nak, air yang menguap dari bumi dan kembali turun ke bumi setelah sang awan tak sanggup lagi menampung mereka.

aku selalu menyukai aroma yang dihasilkan hujan. ada kenikmatan tersendiri saat menghirupnya. saat hujan turun, akan tercipta aroma khas dari tanah kering yang tersiram air hujan. Bahkan saat hujan telah reda, ia akan meninggalkan aroma khas dari ilalang dan rerumputan. aroma wangi yang khas.

Hujan itu unik nak, Hujan bisa menyimpan sejuta memori.  Tiap kali hujan turun, pastilah memori akan peristiwa terdahulu yang terlewati di kala hujan akan terbesit dipikiran. Memori, baik indah maupun buruk, memori yang terukir dalam hujan, memori yang punya tempat tersendiri di pikiran. Semuanya seakan diingatkan kembali oleh hujan.

Saat hujan turun lagi di lain waktu, pagi, siang, sore ataupun malam aku akan mengenang hari ini. karena hari ini menjadi hari istimewa buatmu yang baru berkenalan dengan hujan dan hari istimewa bagi ayahmu, karena disaat kita menikmati hujan, ayahmu tengah berjuang mempresentasikan proposal skripsinya.

- Selamat berjuang ayah, Ibu & Azka sayang ayah selalu :* -

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan...silahkan....terima saran dan kritikan juga..