Recent Posts

Rabu, Oktober 26, 2011

Kulukis Rindu

Rindu adalah tulisan-tulisan tanpa kata kata yang ku goreskan tanpa jeda melalui pikiran. tuLisan tulisan kosong tanpa akhir di kertas kertas buram yang terasingkan. Di pinggir meja berantakan yang tak pernah dibereskan.

Rindu adalah kata-kata yang mengalir tanpa pernah direncanakan, tanpa pernah diharapkan. Suara hati yang hanya terdengar oleh ku. Hanya terdengar oleh mereka yang merasa rindu.

Rindu adalah nyanyian tanpa nada yang tak bosan ku senandungkan dalam malam tanpa suara dalam sunyi. Nyanyian tanpa irama yang tak henti ku gumamkan dalam hati.

Rindu adalah aku, sesosok tubuh yang menanti tapi selalu tahu bahwa akan ada hari untuk tersenyum saat melihat siapa yang datang pada suatu hari nanti. sosok yang kemudian terdiam dan terpaku dalam kenangan.

Mungkin kau jauh dalam pandangan namun kau dekat dalam hati.
Kulukis sebutir rindu untuk mu, Sayang.

*Sorowako 260811

Selasa, Oktober 25, 2011

Catatan Kecil

19 agustus 2011, tepat pukul 09.37 wita.

Ku lepaskan senyum tipis haru dari bibirku.. tak kuasa ku dengar suara tangis mu, rasa itu rasa bahagia. jangan tanyakan seperti apa bahagia yang kurasakan. sulit merangkainya menjadi kata-kata akan bahagia itu.
kau terlahir normal dari rahim ku dengan berat 3,1 kg dn panjang 47cm. kau melengkapi kesempurnaanku sebagai seorang perempuan. kini, melekatlah sudah predikatku sebagai seorang ibu.

IQRAZKA IYAZI, ibu dan ayah telah lama mempersiapkan nama ini untuk mu. nama ini sedikit mewakili doa ayah dan ibu untuk mu,anak ku.
IQRA, ayah dan ibu selalu berharap agar kau tak pernah lelah dan bosan untuk terus membaca, menacari ilmu. ayah dan ibu menginginkan kau tumbuh menadi anak yang cerdas.
AZKA, suci dan bersih. tak ada orang tua yang tak menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang soleh. begitu juga kami-ayah dan ibu- ingin kau tumbuh menjadi anak yang solehah, suci dan bersih.
IYAZI, perlindungan. selalu dilindungi dan bisa melindungi. doa yang tak pernah terucap agar kau selalu diberi perlindungan oleh-Nya.

Ini hanya lah catatan kecil tentang mu, anakku. tapi, catatan kecil ini sangatlah penting bagi ibu dan ayah. 

Senin, Oktober 24, 2011

Kau, Perempuan kecilku di bulan ke 2

Selamat berulang tanggal di bulan ke dua Azka sayang...
Hari ini kita lalui bersama,bertiga bersama ayah.

bulan yang istimewa..
Menjadi perjalanan terjauhmu sejak kau lahir.
Menjadi jumpa pertama mu pada keluarga besar ayahmu.
Menjadi perkenalanmu dengan teman-teman semasa kuliah ibu dan ayah.

Kini kau makin terlihat sangat perempuan,anakku.
Anting, cincin dan gelang pemberian nenek dan tante-tantemu,
yang kau kenakan kini semakin membuatmu terlihat cantik.
Sebagai penanda, kau perempuan kecilku.

Selamat berulang tanggal di bulan ke dua Azka sayang..
Ibu dan ayah selalu berdoa untuk segala kebaikanmu.
Jadilah anak yang sabar dan solehah..
Kelak kau tumbuh menjdi perempuan yang sempurna.

Selamat berulang tanggal di bulan ke dua Azka sayang..
Ibu dan ayah selalu mencintaimu, jangan pernah ragukan itu..

*19 Oktober 2011

Minggu, Oktober 09, 2011

Setahun Kepergianmu

"Allah tak prnah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar. Tapi ketahuilah bahwa DIA selalu memberi pelangi disetiap badai, senyum disetiap airmata, berkah disetiap cobaan, dan jawaban di setiap do'a. Hidup bukanlah suatu tujuan melainkan perjalanan."



Hari itu, minggu 10 Oktober 2010. Hari ini matahari terlihat sempurna dengan gagah merajai angkasa. Pancaran sinarnya menhangatkan siapapun yang ada dibawahnya. Tapi bukan hanya itu yang membuat langit terasa lebih cerah.Hari ini menjadi hari yang unik karena ditandai dengan tanggal yang unik, 10-10-10.
hari ini banyak yang bersuka cita, gedung-gedung, tenda-tenda telah ramai dimana-mana. banyak yang memilih hari ini untuk saling mengikat janji untuk sehidup semati melalui prosesi pernikahan.
Tak terkecuali seorang kakak dari sahabat saya, hari ini dia akan melangsungkan pernikahannya. sayang, saya tidak bisa ikut menghadiri hari bahagia ini karena harus kembali ke makassar melanjutkan kuliah.

Aksesoris tangan penanda waktu yang saya kenakan hari itu menunjukkan pukul 18.12 WITA. Saya baru saja tiba di rumah salah seorang teman kuliah untuk sekedar bersilaturahmi. sambil menikmati sajian yng dihidangkan tuan rumah, saya terfikir pada acara pernikahan kakak sahabat saya. dalam hati saya menggerutu karena telah lupa untuk memberinya selamat walaupun hanya sekedar mengirimkan pesan singkat melalui sahabat saya. saya pun bergegas mengambil telepon genggam dari saku celana untuk segera mengirimkan pesan singkat.

Belum sempat saya mengimkan pesan tersebut, telepon saya berbunyi. saya tersenyum melihat nama yang muncul dilayar telepon genggam saya. "CITRA", saya berfikir pasti dia menelpon untuk menceritakan hari bahagia kakak sahabat saya. saya langsung menerima telepon tersebut. Tapi belum sempat saya mengucap kata halo, yang terdengar adalah suara tangisan. saya heran bahkan saya marah dan membentak-bentaknya, saya bingung apa yang terjadi. berkali-kali saya tanyakan ada apa, dia hanya memberikan jawaban dengan menangis. Akhirnya dia bisa sedikit tenang dan yang terdengar di mengucapkan " Sar, Ayu meninggal..." saya masih ragu dengan ucapannya yang terbata-bata karena isakan tangis. saya mencoba kembali bertanya ada apa, dan sekali lagi dia mengucapkan secara lirih kalo Ayu benar-benar pergi untuk selamanya.

Dada ini rasa sesak, tenggorokan mulai sakit menahan tangis. saya berusaha meyakinkan diri kalau citra salah. saya berusaha mencari kebenarannya, saya menelpon keluarga saya dan menyuruh mereka ke rumah sakit untuk mencari tahu kebenarannya. saya ragu, hari ini menjadi hari bahagia kakaknya. hari ini kakaknya melangsungkan pernikahan. pasti da yang salah dari informasi yang diberikan citra.

Telpon saya kembali berbunyi, ternyata dari kakak saja. dan sekali lagi, saya mendengar suara tangisan. dada ini semakin sesak, mataku pun semakin perih. tak terthankan lagi, airmata ini mengalir deras. apa yang dikabarkan citra memang benar, Ayu telah pergi untuk selama-lamanya. dia pergi meninggalkan begitu banyak kenangan.

 ------------

Besok, 10 Oktober 2011.
Setahun sudah kepergianmu, banyak yang telah terlewati tanpamu. Tak ada lagi airmata sayang, karena saya tahu kamu tidak menginginkan kami larut dalam kesedihan. Saya selalu tak tega melihat mamamu saat bertemu denganku, dia selalu meneteskan airmatanya. Dia masih selalu menangis sedih saat bertemu denganku, terlihat dia sangat meindukanmu.
Satu hal yang perlu kau ketahui, saya-kami sungguh menyayangi mu. Dan itu tidak akan pernah luntur, selamanya.

*Selalu merindukanmu